Kena Hipotermia, Kondisi Limbad Sudah Makin Membaik

Jum'at, 30 Maret 2018 - 06:30 WIB
Kena Hipotermia, Kondisi...
Kena Hipotermia, Kondisi Limbad Sudah Makin Membaik
A A A
JAKARTA - Kondisi kritis sempat dialami magician top Indonesia, Master Limbad, saat melakulan aksi ekstrem dikubur balok es di Surabaya, Sabtu (24/3/2018) lalu. Akibat aksi itu, magician yang jarang bicara di depan umum itu sempat mengalami hiportemia dan harus mendapat penanganan dari tim medis.

Beruntung, setelah mendapat perawatan, kesehatan pria yang kerap melakukan aksi ekstrem itu berangsur membaik. Bahkan, saat ini kondisinya sudah benar-benar pulih.

"Kondisinya sekarang sudah makin membaik. Walapun sempat ngalami hiportemia di awal-awal setelah aksinya. Cuma sekarang dengan penangan dari tim, juga RCTI sekarang sudah membaik dan juga beraktivitas seperti semula," kata manajer Limbad, Haries Genta, di sela proses syuting video klip, di Studio 7 Grande, Kemanggisan, Jakarta Barat, Kamis (29/3/2018) sore.

Menurut Haries, pascainsiden itu, Limbad memang diharuskan beristirahat penuh. Namun, Haries menegaskan sang Magician tidak sampai menjalani perawatan yang intensif.

"Perawatan yang intensif sih nggak, cuma dia dianjurkan butuh istirahat ya dari hari minggu sampe rabu kemaren sudah mulai bisa aktivitas sih. Dua, tiga harilah memang dia harus istirahat," kata dia.

Terkait penyebab Limbad mengalami hiportemia, Haries menegaskan, hal itu berawal dari keinginan sang magician untuk menghadapi tantangan baru. Sebelumnya, dalam sejumlah aksi ekstrem, dia kerap melakukannya dengan durasi 12 jam. Namun, saat itu dia mencoba untuk melakukannya lebih lama.

"Sebenranya aksi pertama ini kan dilakukan di Papua ya, dengan durasi 12 jam. Kali ini dia meng-challenge dirinya sendiri jadi 15 jam. Saat di Papua pun dia mengalami lemes dan kedinginan apalagi ditambahin (durasinya)," ujar Haries.

"Dia men-challenge dirinya sendiri dengan durasi yang sudah ditentukan, jadi 15 jam. Pastinya mengalami ya tadi, hiportemia. Maksudnya shock," lanjut dia.

Selaim durasi, kondisi cuaca juga sedikit banyak berpengaruh terhadap kondisi badan Limbad. Saat di Papua, Limbad melakukan aksinya dengan cuaca panas. Adapun di Surabaya, saat itu cuaca cukup dingin lantaran musim hujan.
(alv)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1352 seconds (0.1#10.140)